Advertisements

Bagi Anda yang memiliki hobi traveling dan tidak suka akan destinasi-destinasi wisata terkenal yang sudah umum dikunjungi oleh turis, maka Houtouwan mungkin dapat dijadikan jujugan. Memang tidak ada yang dapat dibeli atau bahkan tempat untuk menginap di daerah Houtouwan, namun jika Anda ingin merasakan sensasi traveling yang lain dari biasanya, maka daerah yang terletak di sebelah utara dari Pulau Shengshan, Cina ini sangatlah direkomendasikan.

Lantas apa yang akan didapatkan jika dikatakan tidak ada yang dapat dibeli atau bahkan tidak ada penginapan, bahkan hotel di daerah tersebut? Jawabannya adalah pemandangan yang lain dari biasanya.

Sebagai informasi, Houtouwan adalah sebuah desa nelayan yang terletak sekitar 40 mil dari Shanghai, Cina. Desa ini dulunya dihuni oleh lebih dari 2.000 nelayan yang kemudian berbondong-bondong mereka semua meninggalkan daerah tersebut pada awal tahun 1990-an.

Menurut mantan penghuni Houtouwan yang kini sudah pindah ke tempat lain, salah satu alasan kenapa masyarakat di sana pergi meninggalkan tempat tersebut karena masalah kesejahteraan dan juga faslitas yang didapatkan sangat timpang jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Cina.

Bahkan, jika ada seseorang yang sakit atau melahirkan saja, sangat sulit untuk mendapatkan atau mendatangkan paramedic serta obat-obatan. Tentu saja, dikarenakan daerahnya yang cukup terpencil itu, maka sisi pendidikan masyarakatnya juga sangat rendah.

Advertisements

Lantas apanya yang menarik? Jika Anda termasuk traveler yang suka mengabadikan momen atau temat, maka dengan melihat puluhan tempat tinggal yang sudah kosong ditinggalkan sejak bertahun-tahun dan hampir kesemuanya sudah dibalut oleh tanaman merambat pada dinding-dindingnya, ditambah dengan kabut yang turun dari pegunungan di belakang Houtouwan itu, maka tempat ini adalah tempat yang sangat pas dan cocok untuk dijadikan sebagai lahan mencari spot fotografi menarik.

Rata-rata turis dan fotografer yang datang ke tempat ini akan menyempatkan diri untuk masuk ke rumah yang tidak begitu reot untuk mengetahui dan menerka-nerka bagaimana kehidupan masyarakat di Houtouwan pada zaman dahulu.

Mayoritas rumah di daerah tersebut sudah diselimuti oleh tanaman merambat dan kondisinya sudah tidak layak huni lagi, namun jalanan setapak di Houtouwan masih cukup layak untuk dilalui, biarpun agak sedikit licin karena terdapatnya lumut di permukaan bebatuan yang disusun untuk menjadi jalan itu.

Rata-rata desain rumah di Houtouwan masih sama seperti kebanyakan desain rumah yang digunakan masyarakat Cina di daerah pesisir. Bahkan tidak sedikit ada bangunan bertingkat yang dibangun di daerah tersebut.

Sebagai tempat pemberhentian atau daerah yang digunakan untuk berkumpul sebelum memasuki area desa, pemerintah daerah setempat telah membangun sebuah latar beton dengan lokasi agak lebih tinggi dari rumah-rumah di Houtouwan itu sendiri.

Walaupun belum menjadi destinasi wisata populer di Cina, namun sekarang ini secara perlahan sudah ada lumayan banyak turis dan fotografer yang mengunjungi Houtouwan dari tahun ke tahun. Bahkan, jika beberapa tahun lalu untuk mengunjungi tempat ini tidak dipungut biaya, sekarang pemerintah daerah setempat membebankan biaya sebesar CNY 50 atau sekitar USD 10.25 atau setara dengan Rp 146.600 untuk dapat memasuki dan mengeksplorasi daerah tersebut.

Advertisements